Studi Ekskursi dalam Rangka Penelitian Antropologi Arsitektur di Kampung Samin, Blora.
Mahasiswa Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta
mengadakan kegiatan Penelitian dalam Mata Kuliah Antropologi Arsitektur di Kampung
Samin Karangpace, Klopoduwur, Kec Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan ini dibimbing oleh salah satu dosen Arsitektur yaitu Dr Ashadi, M.Si. Waktu
pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yaitu Jumat-Ahad 3-5 Mei
2024 yang diikuti oleh 33 mahasiswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi arsitektur pada
kampung Samin. Dalam kegiatan ini dilakukan observasi atau pengamatan secara
langsung, dan wawancara dengan informan.
Ahmad Lutfi Triputra Asri, salah satu peserta kegiatan ini
menjelaskan bahwa, wawancara dilakukan secara mendalam dengan ketua adat suku
Samin Klopoduwur. Beliau merupakan keturunan langsung keempat dari Mbah Ekrek,
yakni Mbah Lasio, dan anaknya, Pak Saryono. Peserta terlibat dalam perbincangan
yang mendalam, membahas beragam topik mulai dari filosofi ukuran pendopo hingga
metode pembuatan rumah adat, bahkan sampai pada prinsip panca yang berlaku di
suku Samin.
“Dialog kami dengan Mbah Lasio dan Pak Saryono berlangsung
selama kurang lebih 30 menit, menghasilkan pemahaman yang dalam tentang budaya
dan tradisi suku Samin.” Imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan ini merupakan
kegiatan yang sangat memberikan banyak pembelajaran terkait informasi sejarah
suku adat kampung samin kab. Blora, jawa tengah. Masyarakat suku adat kampung
samin sangat memegang teguh tradisi dan kepercayaan terhadap leluhurnya, dan
mereka mayoritas penduduk memeluk agama Islam.
Lutfi juga menjelaskan terkait dengan fokus penelitiannya berkaitan dengan struktur dan konstruksi rumah di Kampung Samin. Rumah-rumah tersebut tidak mempunyai pondasi seperti batu kali melainkan dengan menancapkan batang kayu jati ke tanah. Pada perkembangannya, ada yang menggunakan pondasi seperti umpak.
"Hal menarik yang ditemukan pada rumah-rumah yang ada di kampung samin ini adalah tentang struktur dan konstruksi yang unik. rumah-rumah yang kami temukan langsung menancapkan batang pohon kayu jati sebagai kolom utama, menciptakan fondasi yang kuat dan alami. Selain itu, dinding rumah ini terbuat dari lembaran-lembaran batang pohon jati yang tersusun secara rapat, menciptakan kesan keaslian dan keunikan yang membedakannya dari rumah-rumah lainnya. Secara keseluruhan, kearifan budaya masyarakat Samin di Desa Kediren, Kabupaten Blora, Kecamatan Klopoduwur, memiliki nilai-nilai luhur yang patut dipertahankan dan dilestarikan. Melalui pemahaman mendalam mengenai kearifan budaya ini, kita sebagai masyarakat Indonesia dapat belajar banyak tentang keberagaman budaya lokal yang kaya dan beragam. Masyarakat suku samin memberikan contoh yang sangat berarti tentang bagaimana menjaga tradisi dan adat istiadat tanpa kehilangan jati diri dan identitas budaya. Dengan terus melestarikan kearifan budaya masyarakat Samin, kita turut serta membantu membangun pondasi kekuatan budaya lokal yang kokoh dan lestari bagi generasi mendatang." jelas Lutfi