Berita Detail

Optimalisasi Penataan Interior Rumah Untuk Kualitas Hidup Sehat

Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyeleggarakan kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) terhadap penataan interior rumah sehat. Kegiatan ini merupakan Abdimas kolaborasi, dosen dengan mahasiswa bersama mitra Pimpinan Ranting Aisyiyah Bedahan, yang berlokasi di Desa Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10).

Abdimas ini diketuai oleh Anisa dengan anggota Wafirul Aqli, Jundi Jundullah Afgani, Dahlia Nauly serta tim mahasiswa

Anisa menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan anggota Aisyiyah Ranting Bedahan berkaitan dengan penataan interior rumah sehat. Diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan penataan rumah sehat pada rumahnya masing-masing.

Ia menekankan, bahwa penataan interior rumah sehat ini juga berkaitan dengan arsitektur hemat energi. Misalnya dengan pencahayaan yang baik, maka pada siang hari tidak perlu menghidupkan lampu.

“Selain itu juga dengan penataan penghawaan pada setiap sisi ruangan akan mendinginkan ruang sehingga tidak perlu penggunaan AC maupun kipas angin,” ujar Anisa dikutip Betawipos dalam keterangan tertulis.

Selain pencahayaan dan penghawaan, Anisa menambahkan, sanitasi yang baik juga merupakan prinsip utama dalam penataan rumah sehat. Sanitasi yang baik tidak hanya berkaitan dengan perletakan kamar mandi di dalam rumah, namun juga berkaitan dengan kebersihan secara keseluruhan.

Sementara anggota tim, Wafirul Aqli menambahkan, bahwa pencahayaan yang baik di dalam rumah didapatkan dari pencahayaan alami yang cukup. Dengan pencahayaan alami pada setiap ruang dapat menunjang aktivitas penghuni rumah. Cahaya yang masuk sebaiknya tidak perlu terlalu banyak agar tidak menimbulkan silau.

Ada berbagai solusi untuk penghawaan yang baik di dalam rumah, yang disesuaikan dengan kondisi rumah tersebut. Penghawaan terbaik adalah adanya cross ventilation atau ventilasi silang yang memungkinkan udara dapat mengalir pada sisi ruang yang berbeda.

“Namun ada kalanya rumah yang kita tempati tidak memiliki area terbuka pada keempat sisinya. Maka salah satu solusi yang ditawarkan adalah membuat bukaan ke atas untuk mengalirkan udara, imbuh Jundi salah satu anggota tim

Lebih lanjut Aqli menjelaskan, sanitasi yang baik juga merupakan prinsip penting dalam rumah sehat. Lantaran acap kali kamar mandi menjadi bagian yang kurang diperhatikan pada penataan interior sebuah rumah. Padahal kamar mandi juga sama seperti ruang yang lain, membutuhkan pencahayaan dan penghawaan yang baik.

“Di kamar mandi terdapat banyak kuman dan bakteri yang tidak terlihat. Perlu rutin melakukan pembersihan pada kamar mandi, menyapu dan mengepel lantai secara teratur, dan melakukan pemisahan sampah merupakan contoh menjaga sanitasi yang baik,” ujar Aqli.

Aqli menekankan bahwa pentingnya menata rumah agar menjadi sehat. Contohnya terhadap bentuk lahan yang memanjang dengan sisi kanan, kiri, dan belakang tertutup oleh lahan tetangga maka perlu dibuatkan taman-void di dalam rumah.

Pada intinya, penataan rumah sehat berkaitan dengan arsitektur hemat energi dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu juga berkaitan dengan optimalisasi fungsi rumah bagi penghuninya. Karena rumah yang baik tidak hanya fungsional dan estetis, namun juga mempertimbangkan prinsip hemat energi, salah satunya adalah dengan penataan rumah sehat, demikian kesimpulan Anisa

“Dengan menciptakan rumah yang sehat dan hemat energi, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, mengurangi jejak karbon, dan memberikan kesadaran akan pentingnya pembangunan yang bertanggung jawab. *

Sumber

https://www.betawipos.com/daerah/22913732162/optimalisasi-penataan-interior-rumah-untuk-kualitas-hidup-sehat