Rektor UMJ Apresiasi Mahasiswa Teknik Belajar Politik
Jurnalis: Akbar Filayati (Mahasiswa Teknik Informatika FT-UMJ)
Foto bersama peserta Birokrasi Merah dengan Rektor Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Ma'mun Murod Al Barbasy, S.Sos. Dokumentasi Humas
FT UMJ. Pada 1 Agustus 2024.
Jakarta
– Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (PK IMM FT UMJ) adakan sekolah politik Birokrasi Merah
yang resmi dibuka di Aula Djoeanda FT UMJ, Kamis, (1/08/2024).
"Birokrasi
Merah" merupakan akronim dari Bimbingan Roda Aksi dan Literasi yang bertujuan
untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa dalam bidang politik. Khususnya
dalam literasi filsafat politik demokrasi di Indonesia, IMM Politik nilai, dan ijtihad
politik berkemajuan.
Ketua
kegiatan Birokrasi Merah, Taufik Hidayat, menekankan pentingnya peran mahasiswa
sebagai agen perubahan. "Melalui kegiatan ini, kami berharap kader-kader
IMM dapat menjadi lebih kritis, cerdas, dan berani dalam menyuarakan aspirasinya.
Serta mampu berkontribusi positif dalam dunia politik khususnya dalam ranah
gerakan mahasiswa." ujarnya.
Kemudian kegiatan ini dibuka oleh Nadzri Ahsanu Amali mewakili ketua umum IMM cabang Jakarta Pusat. Nadzri sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap para kader dapat berkontribusi dalam politik di Indonesia.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Ma'mun Murod Al
Barbasy, S.Sos. menjadi narasumber pada stadium generale Birokrasi Merah.
Dokumentasi Syahda Arista. Pada 1 Agustus 2024.
Rektor
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Ma'mun Murod Al Barbasy,
S.Sos., M.Si. hadir dan mengisi kegiatan ini dalam materi rektor stadium
generale. Ia menyampaikan 3 aspek penting dalam menjaga gerakan mahasiswa,
yaitu keberpihakan mahasiswa terhadap masyarakat yang tertindas, mempunyai
nalar keritis, dan intelektual mahasiswa.
"Kegiatan
ini sangat menarik, karena teknik belajar politik. Saya harap kegiatan ini bisa
menjadi kegiatan rutin kedepanya. Selain itu perlu juga meningkatkan
ketertarikan mahasiswa teknik kepada politik, perlu dibuat pembahasan yang
menarik untuk dibincangankan.” Ujar Ma’mun.
Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari dengan berbagai kegiatan seperti diskusi, debat, dan simulasi aksi. Berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya turut diundang untuk memberikan materi, di antaranya adalah Ali Nursahid, tenaga ahli di lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK RI), Dicky Mulya Ramadhani, LHKP PD Muhammadiyah Bogor, M. Ainul Yaqin, Associate at Legality Law Firm, dan akademisi, serta praktisi lain.
Baca Juga: PK IMM FT UMJ Optimalkan Branding melalui Pelatihan Manajemen Media Sosial