Selamat dan Sukses Kepada Tim Penelitian Dosen dan Mahasiswa Arsitektur UMJ yang mendapatkan Hibah Penelitian Lanjutan PDUPT DIKTI tahun ke-2
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
ABSTRAK
Keberadaan kawasan tua bersejarah menjadi sebuah identitas kota, namun jika terbengkalai tentunya menjadikan wajah sebuah kota menjadi lebih buruk. Salah satu alternatif solusi dalam pengelolaan kawasan tua bersejarah adalah dengan menerapkan konsep-konsep yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan binaan kawasan bersejarah maupun kualitas hidup dari masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan bersejarah. Identifikasi cagar budaya di dalam sebuah Kawasan bersejarah adalah sangat penting, karena keberadaan cagar budaya tersebutlah yang dapat mengangkat nilai-nilai sejarah dari Kawasan bersejarah tersebut. Salah satu pendekatan yang dinilai sangat signifikan dan bermakna dalam sebuah Kawasan bersejarah adalah dengan pendekatan “HERITAGE TRAIL”. Sebuah Kawasan bersejarah dapat ditingkatkan kualitas lingkungan binaannya dan bahkan dapat dipromosikan sebagai sebuah Kawasan wisata bersejarah melalui pendekatan heritage trail tersebut. Studi kasus yang ditetapkan adalah Kawasan Bersejarah Parakan yang sejak tahun 2015 yang lalu telah ditetapkan sebagai Kota Pusaka dengan Piagam Kota Pusaka dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jendral Cipta Karya dan Badan Pusat Pelestarian Indonesia. Penetapan Parakan sebagai Kota Pusaka menjadi langkah awal bahwa Kawasan Bersejarah ini layak untuk dilestarikan dan diusung menjadi kota wisata bersejarah.
Kawasan bersejarah di Kota Pusaka Parakan ini terdiri dari dua zonasi bersejarah, yaitu Kauman Parakan dan Pecinan Parakan. Keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda namun memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kauman dikenal dengan tempat berhuninya Kyai Bambu Runcing yaitu Kyai Subuki yang juga dikenal sebagai Jendral Bambu Runcing, memiliki karakter yang unik serta kuat pada permukiman penduduknya. Beberapa peninggalan bersejarah di dalam Kawasan ini juga dapat dikatakan sebagai cagar budaya. Sementara itu Kawasan bersejarah satunya yaitu Pecinan Parakan, memiliki karakter arsitektur yang unik yang dikenal dengan arsitektur India, dimana terdapat peleburan antara arsitektur Indonesia, etnis Cina dan juga terpengaruh oleh budaya Eropa yaitu colonial Belanda. Keberadaan beberapa cagar budaya di dalam Kawasan pecinan Parakan ini juga menyebabkan kota Parakan layak disebut sebagai Kota Pusaka. Penetapan sebuah kawasan bersejarah menjadi sebuah Kawasan konservasi yang patut untuk dilestarikan dapat meningkatkan kualitas lingkungan binaan beserta kualitas masyarakatnya terutama yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi,dan budayanya. Di dalam penelitian ini selain pendekatan heritage trail juga digunakan melalui pendekatan metode fuzzy logic yang digunakan sebagai cara dalam penetapan jalur atau jejak sejarah yang akan dipilih.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah model kawasan bersejarah berbasis heritage trail dengan pendekatan fuzzy logic dalam analisisnya. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah gagasan konseptual kawasan bersejarah yang di dalamnya diterapkan konsep heritage trail menggunakan metode fuzzy logic sebagai penentu keputusan. Pada tahun pertama yaitu tahun 2022, TKT yang diharapkan adalah 2 karena target luaran tahun pertama masih merupakan kajian tentang heritage trail di dalam kawasan bersejarah dengan mengemukakan studi preseden yang dipilih.
Sementara itu pada tahun kedua yaitu 2023, luaran yang dihasilkan adalah usulah 3 buah jalur heritage trail di dalam kawasan parakan yang meliputi jalur kauman, jalur pecinan dan jalur bangunan peninggalan kolonial. Pada tahun 2024 diharapkan penelitian berlanjut di tahun ketiga dengan diluncurkannya aplikasi Parakan Heritage Walk yang dapat digunakan oleh para wisatawan secara gratis dengan mengunduhnya melalui telepon genggam.
Semoga hasil dari penelitian tersebut bermanfaat baik secara akademik maupun pengembangan ilmu arsitektur yang ada di Indonesia.
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb