Biografi Muhammad Al Khowarizmi
Salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang pesat pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah ilmu matematika. Hal ini ditandai dengan penemuan kitab Al Gebra yang membahas teori matematika bidang aljabar. Pada masa itu, pengarang kitab Al Gebra adalah Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Kitab Al Gebra merupakan kitab pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sampai saat ini, penyelesaian masalah aljabar masih menggunakan cara Al Khawarizmi.
Al Khawarizmi menjadi orang pertama yang menulis
kitab yang membahas aljabar, sehingga ia dikenal juga dengan sebutan Bapak
Aljabar. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi dan perannya dalam penemuan di bidang matematika.
Menurut R. A. Gunadi dan M. Shoelhi dalam Dari Penakluk
Jerusalem hingga Angka Nol, Muhammad
bin Musa Al Khawarizmi merupakan
intelektual muslim yang
banyak menyumbangkan karyanya dalam bidang matematika, geografi, astronomi,
musik, dan sejarah.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi biasa disapa dengan
sebutan Al Khawarizmi. Panggilan ini sebenarnya untuk menunjukkan tempat sang
ilmuwan dilahirkan. Al Khawarizmi lahir pada tahun 780 M di Khawarizmi, sebuah
kota kecil di Uzbekistan. Penduduk negara itu sebagian besar memeluk agama Islam.
Mereka hidup makmur dan berlimpah rahmat. Namun, Al Khawarizmi meninggalkan
tanah kelahirannya dan menetap di Baghdad, Irak. Tidak banyak catatan sejarah yang
menulis masa muda tokoh besar ini. Namun, kepandaian dan kecerdasan pikirannya
mengantarkan Al Khawarizmi masuk ke dalam lingkungan Darul Hukama (rumah
kebijaksanaan).
Darul Hukama merupakan sebuah lembaga riset dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan penguasa Dinasti Abbasiyah saat
itu, yakni Khalifah Ma'mum Al Rasyid. Di lembaga tersebut, Al Khawarizmi bersama
rekan-rekannya yang tekun memperdalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan,
seperti astronomi, matematika, dan lainnya.
Dikutip dari Sejarah
Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh
Murodi, Al Khawarizmi diketahui meninggal dunia pada tahun 847 M. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Khalifah
Ma'mum Al Rasyid meminta Al Khawarizmi untuk bekerja di perpustakaan istana.
Sang khalifah memang terkenal menaruh minat besar pada bidang ilmu pengetahuan,
terutama logika dan matematika.
Pada tahun 825 M, Al
Khawarizmi mengarang sebuah kitab tentang ilmu hitung aljabar yang berjudul
Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabalah atau dikenal dengan kitab Al
Gebra. Kata "aljabar"
berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk
menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam kitab yang ditulis Al
Khawarizmi tersebut.
Kitab Al Gebra
diperuntukkan untuk kalangan awam yang berisi tentang penggunaan matematika
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kitab tersebut, Al Khawarizmi berhasil
menggabungkan teori aritmatika India dengan geometri Yunani. Kitab yang mengulas
tentang persamaan-persamaan dan penyelesaiannya itu diterjemahkan oleh bangsa
Barat dengan judul Arab-nya tetap bertahan, yaitu Al Gebra.