Berita Detail

Workshop Teknologi Bangunan II "DASAR-DASAR PEMBUATAN MAKET ARSITEKTURAL"

Assalamualaikum Wr. Wb,

Kegiatan Workshop Teknologi Bangunan II “Dasar-dasar Pembuatan Maket Arsitektural” dilaksanakan pada Sabtu, 19 Juni 2021 pukul 10.00-selesai. Workshop ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan praktikum Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk meningkatkan skill mahasiswa dalam melakukan pembuatan maket arsitektural.

1.     Workshop dibuka oleh Finta Lissimia, ST. MT. dengan salam, dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara, tadarus, dan pembacaan profil instruktur.

2.     Kata sambutan dari Kaprodi Arsitektur UMJ, Bapak Lutfi Prayogi, S.Ars, M.Urb.Plan, menyampaikan bahwa maket arsitektural sangat berguna bagi mahasiswa arsitektur dan bermanfaat untuk bidang kerja arsitektur, yaitu sebagai media studi ruang, studi bentuk, pendetailan desain, dan sebagai media untuk menjelaskan desain kepada orang awam.

3.     Pemaparan materi workshop teknologi bangunan II tentang dasar-dasar pembuatan maket arsitektural oleh Ruhima Ullya, ST, selaku alumni Arsitektur ITB dan Owner i-maquettes, dibuka dengan perkenalan dan pemaparan presentasi. Materi yang disampaikan dalam workshop teknologi bangunan II terkait dasar-dasar pembuatan maket arsitektural ini meliputi:

Fungsi maket adalah sebagai media untuk mempresentasikan desain, baik pada tahapan desain, maupun ketika desain itu sudah jadi. Maket merupakan bentuk tiruan dari desain yang telah dibuat berdasarkan skala yang telah ditentukan, antara ukuran maket dengan ukuran yang sebenarnya.

Tipe maket ada 2 tipe, yaitu maket monokrom dan warna. Maket monokrom bisa terdiri atas satu warna dan gradasinya, misal coklat muda, coklat, coklat tua, atau warna putih saja. Maket berwarna merupakan maket yang dibuat dengan kombinasi warna yang ada pada desain. Alat yang digunakan dalam pembuatan maket diantaranya, lem cair, cutter, pinset, penggaris segitiga, dan alat potong.

Tahap pembuatan maket meliputi pembuatan base maket, meliputi base datar dan base berkontur. Pembuatan base berkontur sedikit lebih sulit dari base datar. Tahap pembuatan fasad merupakan tahapan pembuatan maket dalam membuat miniatur bentuk bangunan. Tahap tutorial pembuatan maket berkontur. Bahan yang digunakan untuk pembuatan maket berkontur, yaitu pertama melakukan pencetakan gambar, busa eva, kertas tebal, dan lem kayu.

Pembuatan base kontur dengan lapisan-lapisan kertas pvc sesuai skala tiap ketinggian tanah yang dibutuhkan. Pembuatan jalan, dilakukan dengan menjiplak gambar dengan kertas hitam, kemudian ditempelkan dengan kertas putih untuk pinggiran jalan. Finishing base kontur menggunakan serbuk kayu berwarna hijau yang ditaburkan diatas kontur yang sudah dilapisi dengan lem fox.

Material yang digunakan untuk bentuk-bentuk lengkung menggunakan pvc, kertas, atau plastic, dengan lem super boom. Material pvc shape sudah jarang dipakai, biasanya sudah langsung menggunakan acrylic. Material kertas menggunakan kertas linen. Penggunaan lem ada 4 jenis, lem spray, lem cair, lem super, lem fox. Rekomendasi merk lem cair yaitu lem UHU atau lem FOX. Lem uhu digunakan untuk menempel kertas, lem fox digunakan untuk menempel material yang lebih keras.

Trik untuk membuat maket yang bagus adalah kerapihan pada tiap potongannya. Bahan apapun yang digunakan, jika dipotong dengan rapi, maka akan menjadi maket yang bagus. Kendala dari pembuatan maket adalah waktu yang dibutuhkan untuk membuat maket cukup lama. Pembuatan maket dilakukan dari bawah, dari lanskap, pondasi, dst sebagaimana membuat bangunan aslinya.

Demikian berita dan laporan kegiatan workshop teknologi bangunan II “Dasar-dasar Pembuatan Maket Arsitektural” telah terlaksana dengan lancar. Semoga workshop ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan skill mahasiswa arsitektur.

Wassalamualaikum Wr. Wb,