Berita Detail

PUBLIKASI PENELITIAN MAHASISWA DI JOURNAL OF ARCHITECTURAL DESIGN AND DEVELOPMENT NO 01 JUNE 2020

  1. YULIASARI - ARCH'2015 
    Abstract: Museum merupakan bangunan yang diperuntukkan sebagai tempat untuk pameran benda-benda karya seni yang memiliki nilai sejarah, seni dan ilmu. Namun pada kenyataannya, museum tidak lagi dianggap tempat penting karena kondisi beberapa museum di Indonesia kurang diperhatikan. Sehingga tingkat kunjungan masyarakat ke museum semakin menurun. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu penerapan arsitektur kontemporer agar tempat yang tadinya dianggap demikian menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi masyarakat tanpa mengenal umur dan kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan prinsip-prinsip konsep arsitektur kontemporer pada bangunan museum dan penerapannya jika mengacu pada prinsip ruang yang terkesan terbuka. Metode dalam penelitian ini menggunakan prinsip konsep arsitektur kontemporer menurut Ogin Schirmbeck. Penerapan arsitektur kontemporer pada bangunan museum menghasilkan desain bangunan yang tidak biasa dan berbeda dari museum-museum pada umumnya.
  2. GALIH PRAKASA - ARCH'2016 
    Kajian Konsep Dekonstruksi pada Bangunan Fasilitas Publik
    Abstract: Perkembangan Arsitektur yang begitu dinamis, melahirkan aliran-aliran Arsitektur dari masa ke masa. Mulai dari Arsitektur Klasik hingga Arsitektur Postmodern. Dari sekian banyak aliran Arsitektur yang ada, Arsitektur Dekonstruktivis menjadi aliran yang paling kontroversial, dimana terdapat pro dan kontra. Namun keberadaan Arsitektur Dekonstruktivis menjadi fenomenal, mengingat karya-karya yang terbangun sering menjadi ikon atau landmark suatu tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruktivis dan Bagaimana penerapannya pada Bangunan Fasilitas Publik yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yaitu dengan mengamati fenomena secara lebih rinci tentang suatu keadaan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa yang menjadi prinsip-prinsip Arsitektur Dekonstruktivis adalah instability, disorder, impure, disharmony, fragmentation, conflict, fluid, metaphor, distortion, in context, contrast. Dari sebelas prinsip tersebut hanya tujuh yang terdapat pada bangunan studi kasus.
  3. PRIAMBUDI DWI PRASETYO - ARCH'2015 
    Analisis Konsep Dinamis pada Elemen Arsitektur Bangunan Fungsi Campuran
    Abstract: Bangunan fungsi campuran adalah sebuah abngunan yang mampu mengakomodasi beragam kegiatan secara kolaboratif. Kini, bangunan fungsi campuran sudah menjadi sebuah alternatif disain yang menjadi pilihan guna kegiatan masyarakat kota. Unsur kolaboratif dari bangunan fungsi campuran dirasakan dapat berfungsi secara efisien. Konsep dinamis menjadi salah satu gagasan ideal yang mampu menggambarkan masyarakat kota yang terus berusaha berkembang mengikuti zaman. Konsep dinamis mulai dirasakan berkembangan sejak populernya art deco dimana penggunaan bentul-bentuk geometris sebagai sebuah gambaran pergerakan menjadi sebuah keharusan. Konsep dinamis seperti gagasan lainnya pasti memiliki keunikannya tersendiri, namun perlu kita cermati bahwa elemen apa saja yang mampu dimanfaatkan sebagai wadah dalam menerapkan konsep dinamis tersebut. Serta dengan cara seperti apa kita dapat menerapkannya secara baik.
  4. Abstract: Indonesia telah menginjak usia 74 tahun, angka tersebut merupakan usia yang cukup matang bagi sebuah negara untuk berkembang diberbagai bidang. Salah satunya yaitu usaha untuk mengembangkan diri dibidang pendidikan. Usaha Indonesia untuk berkembang tersebut dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur bangunan pendidikan dan perbaikan sistem pendidikan. Pendidikan karakter yang coba diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia merupakan salah satu bukti nyata usaha Indonesia untuk mengembangkan diri dibidang pendidikan. Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi berdasarkan nilai-nilai pembentukan karakter. Selain itu, pendidikan karakter merupakan sebuah proses jangka panjang yang melibatkan banyak aspek, salah satunya lingkungan belajar yang termasuk di dalamnya yaitu bangunan pendidikan itu sendiri. Dalam dunia arsitektur terdapat suatu konsep arsitektur yang bisa mentrasnformasikan sebuah ide, nilai-nilai, atau gagasan ke dalam sebuah bentuk bangunan. Konsep itu dikenal dengan arsitektur metafora. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami penerapan metafora yang diterapkan pada bangunan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian adalah Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, fasad dan atap bangunan termasuk intagible metaphor, massa dan elemen penunjang termasuk tangible metaphor, sedangkan denahnya termasuk combined metaphor.