Mempererat Tali Silaturahmi Keluarga Besar Teknik Sipil FT-UMJ dengan Halal Bi Halal Tahun 2019
Diantara satu dari sekian tradisi yang hidup dalam masyarakat Indonesia yang memiliki nilai historis-sosiologis adalah halalbihalal. Istilah ini telah divernakularisasikan ke dalam bahasa lokal dan diserap kedalam bahasa Indonesia, dimana hal maaf memaafkan tidak lagi bersifat seremonial tetapi melekat dalam benak masyarakat Nusantara sebagai nilai keagamaan sekaligus kebudayaan.
Tradisi saling memaafkan dalam nuansa massal, hampir sulit ditemukan dalam budaya masyarakat manapun, terkecuali hanya di Indonesia. Wajar, jika kemudian halalbihalal identik dengan suasana humanis yang sedemikian kental, dibalut nilai-nilai moral-keagamaan yang memang telah terserap sedemikian kuat dalam batin masyarakat Nusantara.
Himpunan Mahasiswa Sipil BEM FT-UMJ melaksanakan acara Halal Bi Halal yang merupakan program kerja dari Departemen Komunikasi dan Publikasi HMS , bertujuan untuk mempertemukan semua elemen Teknik Sipil UMJ mulai dari mahasiswa, dosen dan khususnya alumni. Acara ini juga menjadi ajang menjalin tali silaturahmi, dan juga bertukar pikiran demi memajukan Teknik Sipil UMJ.
Acara tahun ini pun berbeda dari acara tahun lalu yang dilaksanakan di Aula FT-UMJ. Tahun 2019 ini HMS dan juga IATSI ingin membuat sesuatu yang berbeda, dengan melaksanakan acara Halal Bi Halal 2019 ini diluar kampus, tepatnya di gedung Sasana Adirasa di Taman Mini Indonesia Indah. Selain itu acara yang dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Juni 2019 ini terlaksana dengan hikmat dan juga berjalan lancar. Dengan adanya rangkaian acara seperti sharing yang disampaikan alumni, dosen, dan juga mahasiswa, serta juga ada beberapa alumni yang memberikan motivasi, diharapkan bisa memicu semuanya untuk terus memajukan Teknik Sipil UMJ. Selain itu dalam acara ini juga ada pembagian piala bergilir untuk angkatan terbanyak yang hadir dalam acara halal bihalal ini, serta tidak luput yang lebih seru, ada pembagian doorprize untuk mengisi hiburan dalam acara ini.
“halalbihalal tak sekadar tradisi seremonial tahunan yang digelar selepas Idul Fitri, namun lebih jauh, ia menjadi potret keberislaman dalam bingkai kultur kebangsaan yang begitu erat. Budaya saling memaafkan tidak saja mendarah daging dalam realitas kultur, namun juga aktualisasi dari nilai-nilai keagamaan yang luhur.”